Setiap tanggal 10 Desember, seluruh dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia. Hari ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua pihak akan pentingnya menghormati, melindungi, dan memajukan hak asasi manusia.
Di Indonesia, peringatan Hari HAM Sedunia kali ini menjadi ajang untuk menuntut penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan. Masih banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi di tanah air, mulai dari kasus-kasus masa lalu hingga kasus-kasus terbaru yang belum mendapat keadilan.
Salah satu kasus yang masih menjadi perhatian adalah kasus pelanggaran HAM di Tanjung Priok pada tahun 1984. Tragedi yang menewaskan puluhan orang ini masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Indonesia. Keluarga korban dan aktivis HAM terus menuntut keadilan dan penyelesaian kasus ini.
Selain itu, kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua juga menjadi sorotan. Konflik antara aparat keamanan dan masyarakat Papua seringkali berujung pada pelanggaran HAM yang merugikan rakyat Papua. Masyarakat Papua terus menuntut penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM dan pemenuhan hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia.
Pemerintah pun diharapkan untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Penyelesaian kasus-kasus tersebut tidak hanya menjadi kewajiban moral, tetapi juga kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh negara. Hanya dengan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang adil dan transparan, Indonesia dapat menjadi negara yang menghormati hak asasi manusia.
Peringatan Hari HAM Sedunia bukan hanya sebagai ajang untuk mengingatkan pentingnya HAM, tetapi juga sebagai momentum untuk menuntut penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga HAM, maupun masyarakat, harus bersatu dalam menegakkan keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia. Semoga dengan semangat Hari HAM Sedunia ini, kasus-kasus pelanggaran HAM dapat segera diselesaikan dan keadilan dapat terwujud bagi semua korban. Selamat Hari Hak Asasi Manusia Sedunia!
